Senin, 13 Juni 2011

Pendidikan Nan Unggul

“Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.” (Pasal 31 UUD 1945 Amandemen IV)

Jelas maksud tertulis dalam pasal tersebut, untuk mewujudkan pendidikan yang merata dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan merupakan hak yang harus diperoleh oleh setiap orang, tanpa memandang status sosial, tingkat ekonomi, suku, ras, dsb. Tak cukup hanya pendidikan dasar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah, namun realita kehidupan sekarang, terutama di kota besar memaksa untuk menuntut ilmu di jenjang pendidikan tinggi.

Ya, bicara pendidikan tinggi sudah pasti menyangkut mahalnya dunia pendidikan yang setiap tahun makin melambung. Alhasil, banyak diantara mereka 'putus harapan' dengan alasan tersebut. Meski pada nyatanya, segenap institusi pendidikan tinggi menyediakan jalur beasiswa, estimasi biaya hidup tak ayalnya juga relatif besar, terlebih kehidupan Ibukota yag hedonis.

Ditengah tidak adilnya akan hak untuk mendapatkan pendidikan yang merata bagi segenap insan akademis. Alih-alih untuk pendidikan yang berkualitas, muncul fenomena Kelas Unggulan yang kini marak di dalam institusi pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Bibit-bibit unggul dikelompokkan menjadi satu demi terciptanya generasi pendidikan yang lebih baik.

Bukan tak mungkin, hal timpangan ini akan melahirkan kecemburuan sosial, terlebih bila tak dikemas dengan manajemen yang baik. Perlu dipertimbangkan dampak sistemik dari fenomena tersebut, bukanlah dapat dianalogikan bahwasanya "orang pintar makin pintar, karena bergaul dengan sesama pintar dan yang kurang pintar akan tertinggal jauh dari harapan!"

Namun di sisi lain, adanya Kelas Unggulan bukanlah hal buruk. Oleh karenanya, bagi segenap insan akademis sudah selayaknya menjadikan fenomena ini sebagai acuan unuk terus berkompetisi di tengah persaingan global yang kian pesat. Dengan demikian, diperlukan kebijakan yang tepat sasaran guna terciptanya pendidikan yang merata dan berkeadilan sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Itte Inflammate Scientia!

0 komentar:

Posting Komentar

blog-indonesia.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More